Bagaimana kalau ditolak?”, “Jangan-jangan aku bukan laki-laki tipenya?”,
“Gimana memulainya” atau “Bagaimana kalau dia ngomong ke
teman-temannya, kalo semalam aku baru saja nembak dia?”. Namun bagaimana
Anda tahu jawabannya kalau tidak dicoba? Berikut ini adalah Tips sukses
yang bisa Anda jadikan referensi persiapan menembak cewek idaman Anda:
1. Tangkap Sinyal. Yang pertama harus Anda lakukan adalah mengenali
sinyal dari si dia, positif maupun negatif. Setelah Anda mengenalnya
sekian waktu, tentunya Anda bisa menangkap sinyal atau respon yang dia
berikan terhadap perkenalan maupun di setiap perjumpaan yang Anda berdua
lakukan. Apabila sekiranya responnya positif, seperti misalnya raut
wajahnya senang ketika bertemu dengan Anda, merespon sms dari Anda,
berinisiatif menelepon Anda pada suatu saat, meminta Anda untuk
mengantarkannya ke suatu acara atau mengajak Anda ketemuan di resto
tertentu, maka Anda boleh melanjutkan merealisasi mimpi Anda. Namun,
kalau responnya negatife, seperti jarang merespon sms Anda, sering
menolak diajak jalan atau menghindar bertemu dengan Anda, maka Anda
berarti masih butuh waktu untuk melakukan pendekatan atau ekstrimnya,
cari saja ‘sasaran tembak’ yang lain.link
2. Percaya Diri. Setelah Anda menangkap respon positif tersebut, maka
segeralah untuk merencanakan penembakan. Modal awal yang perlu Anda
miliki disini adalah rasa percaya diri. Karena dengan PD tersebut, Anda
akan dapat tampil meyakinkan di hadapannya –tapi jangan terlalu over
self confidence juga, karena bisa menjadi bumerang bagi Anda. Di lain
sisi, cewek yang sudah mengharapkan untuk ditembak, akan sangat
menantikan action dari Anda dan akan menganggap Anda sebagai seorang
laki-laki yang tegas dan ‘berani’.
3. Pastikan Tempatnya. Tempat juga merupakan poin penting yang berperan
pada kesuksesan Anda melakukan penembakan. Hindari tempat-tempat umum
atau tempat-tempat gaduh. Cobalah untuk melakukan acara penembakan di
tempat yang tenang –dan romantis- seperti di restoran, café atau rumah
cewek Anda. Hal ini akan lebih menunjukkan kesungguhan Anda kepadanya.
Dan hal itulah yang akan menjadi salah satu pertimbangan utamanya untuk
menerima atau menolak Anda.
4. Pastikan Waktunya. Usahakan untuk memilih waktu yang tepat untuk
menyatakannya, seperti saat-saat ia sedang bersantai, saa ia sedang
tidak menghadapi masalah (masalah kampus, masalah kantor, dsb). Pilih
juga jam-jam tenang ketika Anda bermaksud menembaknya di rumahnya,
biasanya antara pukul 19.00 – 21.00 WIB dan pastikan tidak ada teman
lain pada saat itu. Alangkah lebih baik kalau menghindari hari sabtu
malam (malam minggu) untuk menembak di rumahnya, hal ini untuk
mengantisipasi ‘pesaing-pesaing (comptetitor)’ Anda yang mungkin juga
tengah melakukan pendekatan pada si Dia.
5. Siapkan Kata-Kata Sakti. Siapkan kata yang paling tepat dan sesuai
Dengan Anda sekaligus memberikan kesan lain ketika menyatakan cinta atau
menembaknya. Kata-kata seperti “Aku Cinta Kamu” atau “Aku Suka Sama
Kamu” mungkin sudah terlalu biasa dan klise, mungkin Anda perlu
menciptakan kata-kata khas yang pas dengan Anda seperti, “Dian, aku
pengin serius sama kamu”, “Luna, gimana kalau hubungan ini, kita bawa
lebih serius?”, atau ”Hm..Aura, gimana kalau kita pacaran?”, dsb.
6. Sampaikan Alasan Kuat. Ketika Anda memulai melakukan penembakan,
persiapkan jawaban dan alasan kuat ketika dia menanyakan “Kenapa harus
aku?” atau “Hm..kamu yakin?”. Sampaikan alasan yang singkat, padat dan
tidak bertele-tele. Misalnya sampaikan saja, “Jujur, saya bukan mau cari
pacar, tapi calon istri” atau “Saya sudah cape dengan hubungan yang
tidak ada arah, saya ingin hubungan yang serius” dan sejenisnya.
7. Kendalikan Emosi. Usai Anda menyampaikan ‘proposal’ Anda, beri ruang
kepadanya untuk mempertimbangkannya, bisa 5 menit, 1 jam, 1 hari ataupun
1 minggu, karena mungkin dia akan meminta pertimbangan rekan-rekan atau
mamanya tentang hubungan tersebut. Hal ini tidak jadi masalah, dan Anda
jangan berusaha mendesaknya, karena kedewasaan Anda disini diuji.
Sampaikan saja kalau Anda bersedia menunggu jawaban dari si dia, tapi
jangan lupa sampaikan batasannya dengan kalimat santai dan senyuman,
“Saya harap tidak terlalu lama, karena saya sangat menunggu kepastian
kamu”.
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar